Saturday, June 13, 2009

Badanku Sihat Jiwa Ku Sakit

Jarang sekali kita bertanya kepada orang, apa khabar jiwa awak? Tetapi sering kali kita bertanya, apa khabar awak hari ini? Mungkin sesiapa yang bertanya sedemikian, mungkin pelik bunyi dan loghatnya. Tetapi, itulah hakikatnya. Sedar ataupun tidak, kita sebenarnya selalu sakit. Sakit dek emosi kita, jiwa kita, perasaan kita. Apabila kita sering sakit-sakit badan, kita akan terus pergi berjumpa doktor ataupun pakar yang boleh merubati sakit kita itu. Mungkin sakit gigi, demam, sakit urat ataupun sebagainya. Kerana sakit kita itu, kita nampak, kita sedar tentang sakit kita. Lantas kita pergi berubat. Mencari ubat yang sepatutnya untuk sakit kita itu. Namun, jarang sekali apabila kita sakit emosi, sakit perasaan ataupun sakit hati, kita terus ingin berubat ataupun kita ingin mencari penawar sakit kita itu. Jarang. Kebanyakkannya akan memendam terlebih dahulu. Memeram biar jadi panas, lantas membakar diri sendiri. Jadi, hendaklah kita cepat bertindak untuk mengubati hati kita yang resah, hati kita yang mati, hati kita yang tidak tenteram untuk terus segar dan bersemangat dalam menghadapi pelbagai masalah dan ujian. Sebelum kita mencari ubat dan penawar hati kita yang sakit itu, hendaklah kita mengetahui dahulu kenapa hati kita itu sakit.


Antara masalah membuatkan hati kita sakit:

1) terlalu banyak kerja – assignment, homework, kerja rumah, kerja pejabat

2) suka berdengki dengan orang – dengki dengan sahabat, dengki dengan jiran, dengki dengan keluarga

3) suka mencari masalah orang

4) banyak bercakap, jadi banyak terguris hati orang

5) suka berfikiran negative

6) banyak angan-angan

7) sangat malas

8) orang yang sensitif


Dalam sebuah kisah, Ibrahim b. Adham sedang berjalan-jalan di negeri Bashrah. Penduduk Bashrah melihatnya segera datang, dan bertanya, "Ya Ibrahim, mengapa doa kami tidak dimakbulkan, padahal Allah telah berfirman, 'Apabila hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka katakan bahawa aku dekat. Aku memakbulkan doa orang yang berdoa, apabila ia berdoa kepadaKu...'2:186." Lantas Ibrahim menjawab, "Wahai penduduk Bashrah, hal itu adalah kerana HATI kalian TELAH MATI dengan 10 perkara. Jika begitu, bagaimana ALLAH akan memakbulkan doa kalian?" "Ya Ibrahim, apakah 10 perkara itu?" Tanya penduduk Bashrah....


1) Kalian kenal ALLAH tetapi tidak menunaikan hak-hakNYA.

2) Kalian membaca ALQURAN tetapi tidak mengamalkan isi-isinya.

3) Kalian mengakui cintai RASULULLAH tetapi tidak amalkan sunnahnya.

4) Kalian mengakui membenci SYAITAN tetapi menuruti ajakannya.

5) Kalian mengakui ingin masuk SYURGA tetapi tidak memenuhi syarat-syaratnya.

6)Kalian mengakui ingin selamat dari api NERAKA tetapi kalian menjerumuskan diri ke dalamnya.

7)Kalian meyakini kepastian KEMATIAN tetapi kalian tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya

8) Kalian sibuk membicarakan KEBURUKAN ORANG tetapi kalian mengabaikan keburukan sendiri.

9) Kalian MENGUBURKAN orang mati tetapi kalian tidak mengambil pengajaran daripadanya.

10) Kalian mendapat NIKMAT ALLAH tetapi tidak pernah mensyukurinya.


Mengikut Ibnul Qayyim rahimahullah pula, beliau menyebutkan ada lima perkara yang menyebabkan rosaknya hati, antaranya;


1. Bergaul dengan banyak kalangan Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif. Dalam tatapan realiti, kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup dan kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya output semacam ini, kerana motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Kerana itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal kerana salah pergaulannya. Allah berfirman:"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya seraya berkata, 'Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29)"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67)"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebahagian kamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebahagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong." (Al-Ankabut: 25). Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka pertemanan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat. Kerana itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya ukuran yang dipakai adalah kebaikan. Lebih tinggi lagi tingkatannya jika motivasi pertemanan itu untuk mendapatkan kecintaan dan redha Allah.


2. Larut dalam angan-angan kosong Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan-khayalan dusta sentiasa mempermainkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai. Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang diangankannya. Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka. Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah seputar ilmu, iman dan amal salih yang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-angan kosong ia adalah tipu daya belaka. Nabi memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.


3. Bergantung kepada selain Allah Ini adalah faktor terbesar perosak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah. Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah berfirman, ertinya:"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82)"Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka." (Yasin: 74-75) Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah labah-labah. Dan rumah labah-labah adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, ertinya:"Janganlah kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra': 22) Terkadang keadaan sebagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebahagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong.


4. Makanan Makanan perosak ada dua macam. Pertama , merosak kerana zatnya, dan ia terbagi menjadi dua macam. Yang diharamkan kerana hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan kerana hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, baik kerana paksaan, malu atau takut terhina. Kedua , merosak kerana melampaui ukurannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan kelewati batasnya. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan keranannya ia mudah mengikuti komando syaitan. Syaitan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat jalan bagi syaitan. Sedangkan kekenyangan memperluas aliran darah dan membuat syaitan mudah tinggal berlama-lama. Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan banyak tidur dan banyak merugi. Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan:"Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).


5. Kebanyakan tidur Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat dibutuhkan. Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi atau petang hari. Bahkan tidur pada petang dan pagi hari lebih banyak madharatnya daripada manfaatnya. Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara solat Subuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategik. Kerana itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mahu tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang, saat diturunkan dan dibagi-bagikannya rezeki, saat diberikannya barakah. Maka masa itu adalah masa yang strategik dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Kerananya, tidur pada waktu itu hendaknya kerana benar-benar sangat terpaksa. Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bahagian akhir malam, atau sekitar delapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada doktor. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasulullah SAW.

Read more...

Saturday, June 6, 2009

Di sini bermula segalanya

Assalamaualaikumwarahmatullahiwabarakatuh,,,,,

"DI SINI BERMULA SEGALANYA"


Hadis
Dari Huzaifah bin Al-Yamani r.a. katanya : Biasanya orang banyak bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kebajikan. Tetapi aku bertanya kepada beliau tentang kejahatan kerana aku takut kejahatan itu menimpaku. Lalu aku bertanya " Ya Rasulullah, kami dahulu berada dalam kejahilan dan kejahatan. Kerana itu Allah Taala menurunkan kebaikan (agama) ini kepada kami. Mungkinkah sesudah ini timbul lagi kejahatan? Jawan Nabi SAW : Tentu! Tanyaku : Sesudah itu mungkin pulakah datang kebaikan? Jawab Nabi SAW : Ya, tetapi sudah cacat! Tanyaku : Apa cacatnya? Jawab Nabi SAW : "Suatu kaum (bangsa) membuat peraturan (perundang-undangan) di luar sunnahku dan memimpin tanpa hidayahku. Engkau mengerti tentang kebijaksanaan mereka dan tidak menyukainya". Tanyaku : Sesudah kebaikan itu, timbul lagikah kejahatan? Jawab beliau : Ada, iaitu orang-orang yang selalu memanggil-manggil di pintu neraka, lalu siapa yang memenuhi panggilannya dilemparkannya ke dalam itu" Tanyaku : Ya Rasulullah, tunjukkan kepada kami ciri-ciri mereka. Jawab Nabi SAW : Baik, iaitu orang-orang yang kulitnya sama dengan kita (mengaku beragama Islam)dan mereka berbicara memakai lidah (hadis) kami” Tanyaku : Bagaimana petunjuk ada seandainya aku menemui hal yang demikian? Jawab Nabi SAW : Tetaplah kamu bersama jemaah kaum muslimin dan Imam ( pemimpin atau pembesar) mereka? Tanyaku : Jika tidak ada jemaah dan Imam? Jawab beliau : “Tinggalkanlah parti-parti itu semuanya. Sekalipun engkau akan memakan akar-akar kayu, namun engkau tetaplah pada pendirianmu itu” Hadis riwayat Muslim : bil 1814

Merasai Kemanisan Iman
Dalam kehidupan setiap umat telah diberikan nikmat iman oleh Allah swt. Dalam mencari kedamaian dan keharmonian hidup seharian,sebagai umat Islam kita mestilah mempunyai prinsip yang murni dan sihat. Tingkatan kenikmatan dan kemanisan iman yang dikecapi oleh seseorang bergantung kepada prinsip hidupnya iaitu kasih kepada Allah dan Rasul-Nya mengatasi segala-galanya disamping kasih kepada manusia,dengan tujuan menuntut keredhaan Allah dan benci kepada kekufuran. Sebagai manusia yang beriman,perkara kekufuran tidak seharusnya berlaku dalam kehidupan di dunia ini.Manusia yang tidak beriman akan selalu lupa kepada nikmat ciptaan Allah terhadapnya. Manusia yang tidak bersyukur akan menjadi kufur dan lupa akan tujuan mereka dihidupkan di dunai ini sebagai khalifahNya. Rasulallah saw menjelaskan dalam sabdanya yang bermaksud:”Tiga perkara menyebabkan terasa kemanisan iman,Allah dan Rasul-nya hendaklah dicintai lebih daripada yang lain,mencintai manusia kerana Allah semata-mata dan benci untuk kembali kepada kekufuran sebagaimana bencinya seseorang jika dicampakkan ke dalam api neraka”(Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
Begitu tingginya tahap kemanisan iman yang harus dicapai setiap umat Islam. Mukmin tersebut akan merasai betapa bahagianya hidup menjadi umat Islam yang beriman dan berada dalam ketenangan dan kedamaian,merasai keinginan dan kelazatan lidahnya dengan berzikir mengingati Allah swt. Al-Quran pula sebagai petunjuk yang sentiasa mendidik dan memberi pengajaran kepada semua manusia untuk dapat membentuk keimanan yang sempurna.Pendidikan iman manusia diterapkan sejak manusia mengenal perkara baik dan buruk. Iman mendidik manusia mengenal dan meyakini adanya perkara-perkara ghaib yang wajib dipercayai melalui rukun iman seperti percaya kepada hari akhirat,qada dan qadar seta syariat Islam. Keimanan antara lain memberi keyakinan bahawa manusia memerlukan pertolongan Allah dalam segala urusan duniawi dan ukhrawi. Iman memberi peringatan mengenai hukum Allah dan kewajipan mentaatinya.Iman mendidik manusia supaya mencintai Allah dan Rasulullah serta keluarganya(Ahlu Al-bait) dengan membiasakan diri dengan membaca al-quran. Iman memberi motivasi dengan semangat untuk terus tekun berusaha,supaya manusia tidak bergantung kepada takdir semata-mata untuk mencapai kejayaan hidup. Melalui iman yang mantap,ia akan mengingatkan manusia supaya tidak melupakan kepentingan hidup di akhirat ketika hidup di dunia ini. Firman Allah swt yang bermaksud;
”Dan carilah apa-apa yang dikurniakan Allah kepada(kebahagiaan)akhirat dan janganlah kamu melupakan kebahagian dari(nikmat)dunia dan berbuat baiklah sebagaimana Allah berbuat baik terhadapMu” (Al-Qasas:77)
Iman merupakan faktor paling penting yang mendidik dan membentuk sahsiah manusia yang teguh dan berakhlak mulia,berakal budi murni serta memperlihatkan teladan yang baik.





Read more...